The Journey of Barat Jauh

Kawah Putih adalah tempat wisata di Bandung yang paling terkenal. Berlokasi di Ciwidey, Jawa Barat, kurang lebih sekitar 50 KM arah selatan kota Bandung, Kawah Putih adalah sebuah danau yang terbentuk akibat dari letusan Gunung Patuha. Sesuai dengan namanya, tanah yang ada di kawasan ini berwarna putih akibat dari pencampuran unsur belerang. Selain tanahnya yang berwarna putih, air danau kawasan Kawah Putih juga mempunyai warna yang putih kehijauan dan dapat berubah warna sesuai dengan kadar belerang yang terkandung, suhu, dan cuaca.Perjalanan yang kami impikan sejak dulu ke kawah putih tercapai.Setelah menunggu lama libur panjang karena pekerjaan tidak bisa ditinggalkan.

Perjalanan diawali dari kota Semarang.Kita ambil rute dari UngaranBanjarnegara dahulu

Setelah sampai di Banjarnegara kita istirahat menikmati minuman khas Dawet Ayu mampu menyegarkan tenggorokan.

Dawet Ayu adalah minuman khas dari Kabupaten Banjarnegara. Dawet Ayu mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional dan dipinggir jalan. Es Dawet Ayu Asli Khas Banjarnegara lezat serta segar dan sangat cocok diminum pada cuaca panas, es dawet dapat diminum panas atau pun dingin dengan menambahkan es batu. Rasanya yang segar, inilah keistimewaan serta keunikan minuman tradisional khas Banjarnegara yang satu ini

Etimologi Asal usul nama Dawet Ayu terdapat beberapa versi, diantaranya:

Versi Pertama Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara Tjundarosomengatakan, dawet Banjarnegara menjadi terkenal awalnya dari lagu yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul”Dawet Ayu Banjarnegara”. Pada tahun 1980-an, lagu dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calungdan Lawak Banyumas Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970-1980-an. Sejak itu kebanyakan orang di Karesiden Banyumas mengenal dawet Banjarnegara dengan julukan dawet ayu. Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu bercerita tentang seorang adik yang bertanya kepada kakaknya mau piknik ke mana? Jangan lupa beli dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.

Versi Kedua Ada cerita lain lagi soal kemunculan nama dawetayu. Ahmad Tohari mengatakan, berdasarkan cerita tutur turun-temurun, ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal abad ke-20. Generasi ketiga pedagang itu terkenal karena cantik. Maka, dawet yang dijual pun disebut orang sebagai dawet ayu.Versi KetigaKeterangan Tohari sejalan dengan keterangan tokoh masyarakat Banyumas, Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu. Menurut Wiranu, nama dawet ayumuncul dari pedagang yang bernama Munardjo. Istrinya cantik[1]sehingga dawetnya disebut dawet ayu. Mereka sudah meninggal pada tahun 1960-an.

Perbedaan Dawet Ayu Khas Banjarnegara Jika EsDawet Jepara menggunakan sagu aren, maka sedikit berbeda dengan Es Dawet Ayu khas Banjarnegara yang menggunakantepung beras dan tepung beras ketan.
Selanjutnya Kami melajutkan perjalanan ke Purwakarta

Perjalan dari Banjarnegara-Purwokerto medan jalan aspal rusak parah.Banyak jalan bergelombang dan berlobang kecepatan hanya bisa 50-60 km.Ketika memasuki daerah Jalan Raya Krumput, Banyumas, Jawa Tengah.

Jalan Raya Krumput berada di Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Jalur ini menjadi akses utama lalu lintas menuju jawa barat Jalan ini menembus perbukitan yang merupakan perkebunan karet miliki PTPN. Dengan medan berkelok-kelok, separuh Jalan Raya Krumput adalah tanjakan dan separuh lainnya adalahjalan yang menurun. Beberapa kendaraan kerap gagal naik atau macet di tanjakan Krumput.Meski berupa aspal yang halus namun Jalan Raya Krumput tidak terlalu lebar bahkan menyempit di beberapa ruas. Sementara minimnya penerangan pada malam hari membuatnya semakin beresiko untuk dilalui terutama bagi mereka yang baru pertama kali atau tidak terbiasamelalui jalur ini.Jika anda melewati jalur ini jangan terkejut menjumpai puluhan orang mulai dari yang sudah renta, remaja, orang tua hingga anak-anak berdiri dan duduk persis di pinggir jalan. Takjarang juga dijumpai bayi-bayi dalamgendongan orang tua yang bersila di batu-batu sambil memegang payungPara pemungut koin termasuk orang tua dan anak-anak berjalan mencari koin yang baru saja dilemparkan oleh pelintas di Jalan Raya Krumput.Selama puluhan tahun Krumput dikenal karena pemandangan tersebut. Puluhan orang itu adalah pemungut uang di jalan Krumput.mereka memungut uang dari para pengendara Selama bertahun-tahun hingga kini pemungut koin di jalur Krumput tidak berkurang bahkan dijumpai selama 24jam. Beberapa kali melintasi jalur ini malam hari yang melempar uang mereka Anak-anak dan orang tua duduk di pinggir jalan sambil membawa obor. Adanya obor-obor tersebut memang sedikit bisa menjadi pemandu dan penerang jalan karena pada malam hari jalur Krumput minim penerangan. Namun sukar membayangkan apa yang mereka rasakan saat duduk di tengahgelap malam di tengah perbukitan yang gulita dan dingin hanya untuk memungut koin yang belum tentu mereka dapatkan. Ternyata mereka melakukannya bukan hanya karena keinginan memungut koin melainkan meneruskan kebiasaan “menjaga” jalan seperti yang telah dilakukan orang-orang tua mereka. Mitos memang selalu sukar untuk ditinggalkan. Kepercayaan dan sejarah jalur Krumput seakan dibentuk bersama-sama dengan para pemungut koin tersebut.

Di daerah purwakarta kami rest sebentar dan mengisi bahan bakar dan melanjutkan kembali menuju PurwokertoTasikmalaya

Selain mencari jalan menuju ke Tasikmalaya kita juga mencari tempat makan yang lumayan bersahabat di kantong.Setelah tenaga sudah pulih kembali kita melanjutkan perjalanan ke Tasikmalaya kita melewati beberapa Kabupaten.Melewati tugu perbatasan JatengJabar

 

 

Dan kita singgah dulu di kota Majenang.Disini terdapat banyak penjual tahu bulet 500 rupiah

Setelah itu lanjut lagi ke kota Nagrek.rute CiamisNagrek

Kecamatan ini terletak di sebelah timur Kota Bandung, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut. Jalur transportasi Nagreg jugamerupakan penghubung antara Bandung dengan kota-kota di Priangan Timur, seperti Garut,Tasikmalaya dan Ciamis. Daerah ini tempat titik rawan kemacetan pada saat mudik Lebaran.
Para pengendara dari manapun pasti punya keinginan melewati Jalur Lingkar Nagrek disitu terdapat tulisan “my life is adventure

 
Sampai di Nagrek petang hari kami beristirahat dan membersihkan badan.Dimulai dari pom bensin Jalan lingkar Nagrek banyak parkir liar padahal sudah terpampang tulisan parkir gratis.Setelah itu melanjutkan kembali menuju Bandung untuk mencari jalur ke Ciwidey.Cukup membingunkan karena terdapat banyak jalan yang bercabang.Setelah lama-lama berputar tidak menemukan jalurnya karena gps sudah tidak bisa diandalkan kami membuat jalur sendiri dengan melihat maps dari Cileunyi lurus belok ke Jl.raya kopo atau sebenarnya bisa lewat Jl.raya cibaduyut.Setelah itu ke Ketapang lanjut ke Soreang setelah itu tinggal ikuti jalan menuju Ciwidey.Rute jalan menanjak dan udara terasa dingin.Rencana kita akan camp di tempat wisata yang bernama kampung CaiRancaupas yang terletak dekat dengan gerbang kawah putih.

Dengan luas sekitar 215 H disekitar area kelilingi hutan lindung dengan beragam flora seperti pohon Huru, Kurai, Jamuju, Kihujan, Hamirug, Kitambang, Pasang dan Puspa. Sedangkan fauna terdiri dari beragam jenis burung, serta beberapa satwa jinak lainnya seperti penangkaran rusa. Kampung Cai Ranca Upas menjadi alternatif untuk camping dan kegiatan outbond.

Setelah pagi hari dan udara masih terasa dingin badan terasa enak setelah tidur terlelap di tenda melanjutkan ke tujuan utama ke kawah putih.

Karena cukup dekat kami tiba digerbang masuk ciwidey.Tetapi bagi sepeda motor tidak diperbolehkan masuk.Di sarankan menaiki angkutan ontang-anting.Tiket masuk dan angkutan.Dua orang 75ribu.

Ontang Anting Kawah Putih Ciwidey merupakan kendaraan angkutan yang asalnya merupakan kendaraan minibus yang dimodifikasi menjadi kendaraan terbuka dengan kursi menghadap kedepan dan disampingnya dihalangi oleh besi penghalangyang sekaligus sebagai pegangan pengunjung objek wisata kawah putih ciwidey. Ontang Anting Kawah Putih Ciwidey merupakan kendaraan milik masyarakat sekitar objek wisata kawah putih ciwidey yang bersinergi dengan pengelola Kawah Putih Ciwidey dalam hal ini PT.Perhutani (Persero) dengan harapan penduduk masyarakat sekitar merasa terbantu dari sisi ekonomi dan atau menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar.

Melewati hutan dan jalanan berliku serasa terontang-antingkan.Mungkin karena itu dinamai ontang-anting.

Dan sesampai di parkiran bau beleran terasa menyengat diwajibkan memakai masker.

Keindahan Indonesia beraneka pesona ragam hayati menikmatinya dengan cara adventure sebisa mungkin akan lebih terasa bangga #kelanakesana

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s